Secara etimologis, occident berarti “arah matahari terbenam”. Kata
ini berasal dari kata latin occidens dari kata occido atau occedo,
dan occidere, yang berarti to go down. Istilah ini mengandung
banyak arti seperti : turun, memukul, membunuh, menghancur leburkan, jatuh,
roboh, rebah, terbenam, senja, atau Barat/the West atau bagian dunia
sebelah Barat Asia, terutama Eropa dan Amerika. Occidental berarti “segala sesuatu yang berhubungan dengan occident/western
atau barat, seperti kebudayaannya, bangsanya, penduduknya, ide-idenya, model-model
pemikirannya, tingkah lakunya, pandangan hidupnya, sudut pandangnya, dan
seterusnya baik itu terdapat di Eropa maupun berkembang di Asia atau Afrika.
Dari kata occidental itulah lahir istilah occidentalism. Occidentalism berarti “watak, kultur, adat istiadat, dan
lain-lain sebagainya dari occident”.[1]
Menurut Mukti Ali, oksidentalisme itu adalah : “teori-teori dan ilmu-ilmu
tentang agama, kebudayaan, dan peradaban Barat.” (A. Mukti Ali, 1975: 32) Agama disini
difokuskan kepada agama Kristen, baik kristen katolik atau roma katolik, maupun
kristen protestan dan juga agama yahudi. [2]
Menurut James G. Carrier merumuskan beberapa definisi atau pengertian
tentang oksidentalisme itu secara singkat-singkat seperti, “occidentalism is
stylized images of the West” atau “An investigation of images of the
West” atau “discourse about the West” atau “discourse among
orientals about the West” (J. G. Carrier, 1995:1 dan 35)
Menurut Luthfi Assyaukanie, Oksidentalisme sebagai “ilmu khusus mengkaji
Barat dan Kebaratan dari sudut pandang non Barat”
Menurut Rifyal Ka’bah, mendefinisikan oksidentalisme sebagai “kajian yang
dilakukan oleh orang-orang Timur terhadap Dunia Barat yang sedang mendominasi
dunia.” (R. Ka’bah, “oksidentalisme sebagai respon terhadap orientalisme”,
2000)
Menurut Nurcholis Madjid oksidentalisme adalah “pengetahuan akademik
tentang budaya, bahasa, dan bangsa-bangsa Barat” (N. Madjid “orientalisme dan
oksidentalisme, 2000)
Menurut Prof. Dr. Burhanuddin Daya pengertian
oksidentalisme sebagai “suatu aliran atau paham yang berkaitan dengan
pengkajian akademik terhadap dan penguasaan pengetahuan tentang Dunia Barat
seisinya, yang secara akademik dilakukan para ahli dari Timur dengan cara
pandang Timur. [3]
Sebagai antitesa Orientalisme, Hassan
Hanafi dari Cairo University mencetuskan
Oksidentalisme (ilm al-Istighrâb), sebagai sebuah paradigma
sekaligus kerangka ilmu. Jika Orientalisme ialah pandangan tentang “kita”
(Islam dan Timur) melalui kacamata “mereka” (Barat), maka Oksidentalisme dimaksudkan untuk
menguak ambiguitas sejarah antara “kita” (Ego) dan “mereka” (Other),
serta pergulatan antara kelemahan “kita” dan keunggulan “mereka”. [4]
Dalam bukunya Muqaddimah fi ‘ilm al-Istighrab Hanafi menawarkan oksidentalisme
sebagai tandingan orientalisme. Oksidentalisme diproyeksikan sebagai suatu
kajian yang menjadikan Barat sebagai objek studinya. Barat dipelajari perkembangan, budaya,
tradisi dan strukturnya. Dan pada oksidentalisme dimaksudkan untuk menghilangkan
dominasi Barat atas Timur (Islam). [5]
Oksidentalisme ingin menuntut pembebasan diri dari cengkeraman kolonialisme
orientalis. Oksidentalisme sebagaimana dikenalkan oleh Hanafi lebih bersih,
objektif, dan netral dibandingkan dengan orientasi orientalisme. Oksidentalisme
sekadar menuntut keseimbangan dalam kebudayaan, dalam kekuatan, yang selama ini
memposisikan Barat sebagai pusat yang dominan. Oksidentalisme berharap mitos
Barat yang dianggap sebagai satu-satunya representasi dunia dapat diakhiri dan
sekaligus diruntuhkan. Selama ini kita dikungkung pemahaman semu bahwa barat
adalah pusat kekuatan dunia, pusat ilmu pengetahuan, pusat gaya hidup, pusat
ekonomi, pusat peradaban, dan karenanya menjadi sandaran peradaban lain.[6]
Oksidentalisme mengajarkan pada kita bagaimana seharusnya kita menyikapi
peradaban barat. Bukan persoalan menolak atau menerima, tetapi lebih kepada
mengkritisi. Demi menuju kepada kesadaran pembebasan manusia seutuhnya. Bahwa
di dunia ini semua manusia adalah sama, semua peradaban adalah sama.[7]
[1] Prof. Dr. Burhanuddin Daya, Pergumulan
Timur Menyikapi Barat :Dasar-dasar Oksidentalisme, Suka Press, 2008. hal 88-89
[2] Prof. Dr. Burhanuddin Daya, Pergumulan
Timur Menyikapi Barat :Dasar-dasar Oksidentalisme, hal 96
[3] Prof. Dr. Burhanuddin Daya, Pergumulan
Timur Menyikapi Barat :Dasar-dasar Oksidentalisme, hal 99-100
[4] Anang Rikza Masyhadi, OKSIDENTALISME :
menanti peran muhammadiyah, 2004
[5] Abad Badruzaman, Kiri Islam Hasan Hanafi :
menggugat kemapanan agama dan politik, Tiara wacana jogja, 2005. hal 53
diambil pada tanggal 15-10-2012 jam 11:56)
[7] (http://filsafat.kompasiana.com/2012/01/07/mempertimbangkan-oksidentalisme-untuk-meneropong-terorisme/
diambil pada tanggal 16-10-2012 jam 15:57)
Casinos Near Me - JamBase! Resort & Casino
BalasHapusLooking for 구리 출장마사지 casinos 군산 출장샵 near me? JamBase! Resort & Casino is near Memphis, TN, 남양주 출장마사지 offering entertainment, 충청북도 출장마사지 hotel and dining 화성 출장샵 options in a fun and exciting setting.