SELAMAT DATANG DI BLOG NZ_ELFATH'KU

Rabu, 31 Oktober 2012

cerpen - Bunga buat Bunda...


Jangan bermain cinta, kalau kamu gak siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Yaahh memang, cinta mampu merubah segalanya, seakan semua akan jadi seperti apa yang ada di khayalan kita. Tapi ingat, yang namanya khayalan belum pasti kan seperti apa pula dalam kenyataannya?
“Bunga!” panggil deni dari kejauhan.
Ya, namaku Bunga. Dan dia Deni. Kami sahabatan sejak SMA dulu. Dan sekarang, kami sudah menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama di jogja. Kami satu kampus, satu fakultas, tapi kami beda kelas.
“kamu ada kelas lagi setelah ini?”
“enggak, kenapa?”
“baguslah. Febi sakit, asmanya tadi malem kumat, dan sekarang dia dirawat dirumah sakit. Rencananya sekarang aku mau kesana, kalau kamu tidak ada kegiatan, mau ikut apa enggak?”
Aku tersenyum. Febi. Ya, nama itu yang sering deni sebut-sebut sejak pertama kali masuk kuliah. Tanpa aku Tanya ba-bi-bu, aku udah tau maksud dia apa.
“oke, tapi pake motor kamu ya?”
“siap!” jawabnya mantab sambil ia berlagak hormat dihadapanku. Aku hanya tertawa geli.
Teruntuk : Bunga yang harum mewangi
Taman itu indah, apalagi ada kamu.
Taman itu warna-warni, apalagi ada kamu.
Dan taman itu wangi, apalagi ada kamu.
Lagi-lagi surat kaleng ini dengan tidak sopannya menyelinap lagi di tasku. Siapa pemilik tulisan ini? Entahlah, aku tidak mau ambil pusing untuk urusan yang seperti ini. Masih tersisa sakit yang pernah seseorang torehkan di hatiku. Dan aku, sampai sekarang pun, masih terdapat rasa yang sulit aku mengerti.
Jedug!
“aw!”
“eh ngapunten, gak sengaja.” kata orang itu tiba-tiba di hadapanku setelah berhasil buat kepalaku agak nut-nutan gara-gara sebuah lakban besar yang sempat mendarat di keningku.
“sakit geh?” Tanya nya khawatir.
“ah, enggak kok, Cuma tadi kaget aja.”
“sekali lagi ngapunten geh, tadi lagi manjat buat masang spanduk tapi gak tau malah lakban nya bisa jatuh dan kena kepala nya mbak yang lagi lewat.” Katanya mencoba menjelaskan.
“iya, gak papa kok. Ya udah, lanjutin masangnya, tapi ati-ati, kasian kalau ada yang kejatuhan lakban lagi.”
“hehe. Iya mbak.”
Aku berlalu, dan tanpa aku tau, orang itu menatapku sampai aku hilang di balik tangga.
“Hamdan! Ngelamun aja kamu! Ini selesein masang spanduknya!” teriak orang berambut kribo itu kesal.
“eh iya iya!”
“tugas dari Bu Adib udah selese Bunga?”
“udah Fit, tinggal ngasih kesimpulan aja. Kamu ya yang nyelesein kesimpulannya?”
“yaudah, ini masukin flashdisk ku aja, ntar aku selesein di rumah.”
“eh iya fit, ngomong-ngomong arum kemana, kok dari tadi aku belum ketemu dia?”
“dia gak masuk hari ini, tadi sms suruh ijinin. Diare katanya..”
“haha. Selalu saja begitu, dibilangin gak usah kebanyakan makan sambal gak pernah didengerin sih.”
Yaa, aku, fitri, dan arum. Kami akrab sejak masuk di kampus ini. Bisa dibilang kami sahabatan ber empat. Kemana-mana selalu bersama. Eh iya, masih ada satu, namanya aam. Tapi hari ini lagi gak sekelas, jadi nya sampe lupa belum disebutin. Hehe
“emm, bunga..”
“yaa,”
“aku lagi naksir seseorang nih.”
“hah!” sontak aku kaget. Fitri, sahabatku. Yang bisa dibilang dia pemalu bisa naksir seseorang? Seperti apa orang yang ia taksir? Oh no.
“kok nanggepinnya gitu.” Katanya langsung menunduk.
“eh, eh, bukan gitu fit. Cuma tadi kaget aja, ternyata orang pendiam tu juga bisa jatuh cinta. Hehe. Maaf ya,”
“hmm, aku kan juga manusia, punya rasa punya hati.”
“malah nyanyi.”
“hehe. Emm, tapi aku belum tau sih ini emang aku suka, atau sebatas kagum aja.”
“maksud kamu?”
“yaa, aku kan sering ketemu ma dia kalau lagi nyari tugas di perpus, dia kelihatan rajin banget. Suatu ketika, aku lagi sendirian bingung nyari buku di rak, eh dia deketin aku terus bantuin nyari. Terus, waktu di rental aku ketemu dia lagi dan aku lagi bingung ngedit makalah, eh dia bantuin lagi ampe selese. Terus,”
“udah, udah. Terus, terus mulu kapan selese nya? Sekarang yang penting siapa nama dia?”
“nah, itu bunga yang aku gak tau.”
Gubrak!
“eh si mbak lagi. Mau kemana mbak?”
Secara gak sengaja aku ketemu lagi ma seseorang yang udah jatuhin lakban tempo hari.
“mau ke kantin, mau ikut?” tawarku basa-basi
“iya mbak kalo boleh. Monggo… “ perlahan ia ikuti jalanku dibelakang. Sampai di kantin aku ambil tempat yang enak buat ngobrol. Sengaja aku pilih tempat di pojokan biar salah satu dari genk konyolku itu tau dan bikin gosip yang enggak-enggak.
“emm, kamu asli jogja ya?”
“injih mbak, kok tau?”
“nada bicara kamu itu…” kataku sambil ngakak, dia hanya tersenyum malu. Gak terasa obrolan kami serasa makin akrab. Ternyata dia asik juga. Dan ternyata pula, kehidupannya lebih dari menggenaskan. Ibunya sedang perawatan intensif di rumah sakit. Tiap paginya sebelum kuliah dia harus loper koran, belum lagi kalo weekend dia gunakan buat bantu-bantu tambal ban sebelah rumahnya. Dan spesialnya, nanti malam dia mengajakku buat ketemu ibunya. Catet ya, ibunya lagi sakit, bukan berarti ada tiiiiiittttt (sensor).
“fitri!” teriakku dari kejauhan yang secara gak sengaja ngeliat fitri yang tiba-tiba pergi gitu aja melihatku.
“aneh” batinku.
Sampai rumah, ternyata fitri sms.
Kamu tega bunga, aku gak nyangka kalo kamu ternyata penghianat.
Hah? Apa-apaan fitri sms kayak gini? Tanpa ba-bi-bu aku langsung menelepon dia.
“halo, fit, maksud nya apa ini?”
“kamu inget gak cowok yang aku ceritain ke kamu tempo hari? Dan kamu berhasil merebutnya dariku! Selamat!”
“aku sama sekali tidak paham maksud kamu fit”
“oke, ntar malem kamu ada janjian kan sama dia”
“tapi itu kan janjian kalo….”
“aku ga mau denger alasan kamu. Kalo kamu emang masih nganggep aku sahabat kamu, tolong hargai perasaanku dan jangan temui dia lagi. Tut tut tut…”
Seketika aku terduduk lemas. Ternyata cowok yang fitri maksud itu… “astaga”
“bunda nanti pasti seneng” hibur hamdan kepada ibunya.
“memangnya ada apa hamdan?”
“hamdan mau ngenalin seseorang sama bunda. Mirip banget ma bunda waktu muda. Cantik. Lembut, ramah. Semuanya.”
“siapa namanya hamdan?”
“namanya bunga”
Obrolan berlanjut antara hamdan dan ibunya. Namun jam telah menunjukkan jam 10 malam. Dan kemungkinan besar bunga tidak jadi datang kalo sampai selarut ini.
“hamdan…” suara ibunda hamdan makin parau.
“iya bun… ada apa bunda?” hamdan panik
“ibu sudah tidak kuat lagi… rasanya jantung ini sudah tidak kuat lagi. Maafkan bunda, salam buat bunga.”
“bunda… bunda!!!” hamdan tak kuasa meneteskan air matanya. Ibunya ia peluk erat, “innalillahi wa inna ilaihi ra’jiun”
“hamdan, maafkan aku” kata seorang gadis sembari ia taruh seikat bunga mawar cantik disamping nisan ibunda hamdan.
Hamdan diam, ia tak menanggapi sepatah katapun.
Mereka bergulat dalam pikiran masing-masing.
Hamdan hanya bergumam, “ini bunga buat bunda…”
The end.
Cerpen Karangan: Anis Nuraini Fatayati
Blog: anisfatayati.blogspot.com
aku adalah kuli pena amatir yang mencoba menghasilkan karya dari sebuah tangan tanpa makna


http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/bunga-buat-bunda.html#comment-240

4 komentar:

  1. ~~~~ MARI MERINGANKAN BEBAN ORANG TUA SENDIRI ~~~~


    Bisnis lokal yang paling BOOMING:
    Terbukti, hanya dlm waktu 174 hari, member telah lebih dari 377.158 orang

    DAFTAR DI SINI

    http://indoboclub.com/?ref=zkr2

    Dahsyat!!
    - Mari Meringankan Beban Orang tua Sediri
    - INI GRATIS ~~~~~~~~~~~~~~
    - Jika Anda Seorang Pelajar Saat Nya mencari Uang Sendiri
    - Mempunyai 2 sistem utama: Plan GRATIS & Plan INVESTASI
    - Withdrawal bisa ke PM, Bank Lokal, dan Pulsa
    - Web semakin AMAN dengan HTTPS/SSL 256 bit
    - Komunikasi langsung dgn Admin via SMS/Call/FB
    - Invest minimal $0.5 via PM, EgoPay, Payza, & Bank Lokal
    - Profit 2% x 100 hari + Profit extra
    - Compound minimal $0.5
    - WD INSTANT ke PM minimal $0.02 (cuma butuh waktu 3 detik)
    - WD ke Bank Lokal minimal $20 (kurs $1 = Rp 9.700)
    - WD dgn Pulsa HP dengan harga dibawah standar pasar
    - Tersedia fitur IBC MOBILE, website versi HP
    - Jika Ingin Lebih Jelass Lagi Kunjungi web saya Di
    http://kesuksesantergantunganda.blogspot.com/
    - Terima Kasih

    BalasHapus

silakan tinggalkan komentar sobat, komentar kalian sangat berpengaruh dalam kemajuan blog ini, trims ;)