SELAMAT DATANG DI BLOG NZ_ELFATH'KU

Kamis, 09 Mei 2013

Antara Laila dan Naila- cerpen #1


      Sayup-sayup ku dengar lantunan sholawat didendangkan salah satu santri Abah (sebutan untuk bapak di keluarga kyai). Begitu merdu terdengar di telingaku. Ya,,, aku ….Lailatun Ni`mah Azzahra. Anak ketiga dari tiga  bersaudara. Aku mempunyai seorang kakak laki-laki, Muhammad Zairul Haq, dan seorang kakak perempuan, Naila Anisah. Kakak laki-lakiku sekarang kuliah di salah satu universitas terkenal di Jogja, sekaligus nyantri di Pondok Pesantren Nurul Huda. Dan kakak perempuanku yang baru saja lulus MA, kini turut serta melanjutkan mas Irul di universitas dan pondok yang sama. Sedangkan aku, baru saja naik kelas 2 MA di Jogja, sekaligus mengenyam pendidikan di pesantren, namun berbeda tempat dengan kakak-kakakku, karena aku tidak mau disamakan dengan mereka. Aku nyantri di As-Syifa. Orangtuaku, Ahmad Musthofa dan Husna Farida, kini mengasuh PonPes peninggalan kakek buyutku di daerah Sragen, Jawa Tengah.
“ Ning Laila??” sapa sang pelantun sholawat tadi padaku, saat aku sengaja menunjukkan diriku di hadapannya, ketika ia lewat depan rumah. Aku hanya tersenyum menjawab sapaan itu. Dalam hati rasanya deg-degan tidak menentu. Ialah Gus Zaki, Ahmed Alif  El Muzaki tepatnya. Asal Kudus, dan sekarang nyantri di tempat Abah  sembari kuliah juga di sini. Tak ku pungkiri, sebagai cewek aku pasti merasakan hal yang tak tentu ketika dekat dengan orang yang nyaris begitu sempurna. Ia cakep, tak hanya pandai tapi cerdas, anak kuliahan, punya suara yang begitu mempesona, karena dia temasuk vokalis utama di pesantren Abah ku ini. Dan juga, ia memiliki nasab tinggi! Subhanallah!! Sesaat kuberanikan diri menatapnya lagi.
“ Gus, kok temen jenengan itu sekarang tidak pernah kesini lagi??”
“ Oh,….Kang Ircham??”
Aku mengangguk. Sekilas tatapannya meredup.
“ Kang Ircham….dia malu kalau kesini,”
“ kenapa malu??”tanyaku
“ saya kurang tahu “ jawabnya
Aku hanya ber-oh saja. Lalu pamit kepada Gus Zaki untuk masuk ke dalam.


Beberapa hari kemudian………..
Ya waridal unsi wal afrokhi………
Ringtone hp ku berbunyi. Ada sms masuk.
Kulihat di layar hpku.ternyata dari Kang Ircham.
“Assalamu`alaikum….ning gimana kabarnya???lama tak jumpa..kangen nich,he…he…..”

“Kabarku baik-baik saja gus, jenengan sendiri gimana?????kangennya sama aku apa mbak naila?he..he”

“Wah tau aja kalo kangen sama mbak naila, hehe..kabar ku juga baik ning, pangestune kemawon”.

“Alhamdulillah …kapan maen kerumah kang?”

Selang beberapa waktu kemudian………
“Laila,”teriak umi memanggilku.
“Dalem mi?”jawabku singkat.
Dicari abah di ruang tamu,”
Segera aku langsung temui beliau, setibanya disana, tidak bisa kusembunyikan rasa penasaranku.
Ada apa bah?”
kamu mau ikut nggak?”
kemana bah?”.
jenguk mbak Naila sama mas Irul”.
Ikut lah bah, kan laila sudah lama nggak ketemu sama mereka".jawabku sambil kegirangan.
“Ya sudah sekarang kamu siap-siap, nanti kita berangkat .jawab abah.
Sendiko dawuh bah.”jawabku.
Aku langsung bersiap-siap..
Bah,mi laila sudah siap”.seruku.
Ya” jawab abah,
“ya udah mi ayo kita berangkat sekarang,Laila dah nggak sabar  mau ketemu kakak-kakaknya,”seru abah.
Tiba-tiba hpku berbunyi,kulihat layar hpku,ternyata sms dari Gus Zaki.”Assalamu’alaikum,Ning dapat salam dari Gus Salwa”.
“Wa’alaikum salam,yah salam kembali aja”. meski dalam hati heran, tapi, entahlah.
 .
Lalu abah keluar dari mobil menuju ndalem dan kami mengikutinya, sampai di depan masjid PP. Nurul Huda, kami disambut oleh seorang santri putra yang wajahnya  lumayan cakep, yang tak lain adalah Kang Hilmi, salah satu santri senior di Nurul Huda. Kamipun dipersilahkan masuk kerumah Pak Kyai, yang ada di  selatan masjid.



                                              ***bersambung***